TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN

PERAN SEKOLAH KATOLIK DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT DOKUMEN GRAVISSIUM EDUCATIONIS

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
 Semester 1 tahun akademik 2017/2018
Dosen Pengampu: Drs. Y. Nurhadi Pujoko M.Pd




Oleh: Gabriel Sandika Radya
NIM: 172920

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN WIDYA YUWANA
MADIUN
2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Sekolah adalah tempat kedua bagi manusia untuk belajar mengenai berbagai ilmu pengetahuan setelah keluarga. Dewasa ini sekolah mempunyai peran yang vital dalam mengajarkan moralitas untuk para pelajar, karena pelajar masa kini mengahadapi berbagai tantangan dalam kehidupannya karena perkembangan zaman yang tak terelakkan lagi. Para pelajar menghadapi tantangan-tantangan yang bisa menjerumuskan mereka pada hal-hal yang bisa menghancurkan masa depan mereka. Contoh sederhananya adalah pergaulan bebas, narkoba, perkelahian antar pelajar dan masih banyak lagi. Maka sangat penting peran sekolah untuk mendidik para pelajar agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif itu.
            Dalam pendidikan karakter di tingkat sekolah, sekolah katolik medapat perhatian yang baik di kalangan masyarakat. Menurut pengalaman penulis, sekolah katolik terkenal akan kepribadian para muridnya yang baik. Hal ini Nampak dalam kejujuran yang diutamakan dalam sekolah katolik. Sebuah model pendidikan karakter yang di terapkan dalam sekolah katolik memberi pengaruh yang positif  bagi para murid. Ajaran yang utama diajarkan dalam sekolah katolik adalah ajaran cinta kasih. Hal ini menjadi kekuatan yang menggerakkan semangat dalam mencintai sesama tanpa memandang apa pun, sehingga karakter yang telah terbentuk diantara para murid menjadi baik.
            Penguatan pendidikan karakter di dalam sekolah katolik menjadi hal yang diutamakan selain kemampuan akademis para murid. Percuma saja ketika para murid menjadi pandai dalam hal akademis namun moralitasnya sangat buruk. Karakter yang terbentuk menjadi tolok ukur bahwa murid itu berkepribadian baik atau tidak. Semakin banyak ajaran mengenai kebaikan yang diterima para murid maka karakter yang terbentuk juga akan baik, sebaliknya jika ajaran yang diterima para murid buruk maka tak menutup kemungkinan karakter para murid menjadi buruk. Melalui dokumen GRAVISSIUM EDUCATIONIS, penulis ingin menyampaikan peran sekolah katolik dalam penguatan pendidikan karakter.
1.2.      Rumusan Masalah
            1.2.1.   Apa isi dokumen GRAVISSIUM EDUCATIONIS ?
            1.2.2.   Apa peran sekolah katolik dalam penguatan pendidikan karakter menurut dokumen GRAVISSIUM EDUCATIONIS ?
            1.2.3.   Bagaimana cara menguatkan karakter para murid dalam sekolah katolik ?
1.3.      Tujuan
            1.3.1.   Mengetahui isi dokumen GRAVISSIUM EDUCATIONIS.
            1.3.2.   Mengetahui peran sekolah katolik dalam penguatan pendidikan karakter menurut dokumen GRAVISSIUM EDUCATIONIS.
            1.3.3.   Mengetahui cara menguatkan karakter para murid dalam sekolah katolik.

BAB II
ISI
2.1.      Dokumen GRAVISSIUM EDUCATIONIS
            Dokumen GRAVISSIUM EDUCATIONIS adalah salah satu dokumen hasil dari Konsili Vatikan II mengenai pendidikan Kristen untuk kaum muda. Dokumen ini membahas pentingnya pendidikan dalam hidup manusia terlebih kaum muda yang berpengaruh dalam kehidupan dunia mendatang. Pendidikan kaum muda, semacam pembinaan terus-menerus dalam situasi zaman sekarang. Karena dunia semakin berkembang lewat kemajuan-kemajuan teknologi, maka pentinglah kaum muda di didik juga mengikuti perkembangan zaman. Pendididikan ini tidak hanya meliputi pendidikan akademis namun juga pendidikan karakter. Penguatan pendidikan karakter menjadi peran yang utama bagi sekolah-sekolah katolik dimana sekolah-sekolah katolik ini dijiwai oleh oleh semangat cinta kasih Allah sendiri melalui Gereja. Jadi Gereja juga berperan aktif dalam pendidikan karakter ini di sekolah katolik karena sekolah katolik berada di bawah naungan Gereja.
            Oleh karena itu, di mana-mana termasuk sekolah-sekolah katolik berlangsunglah usaha-usaha untuk makin meningkatkan mutu karya pendidikan terlebih pendidikan karakter.  Hak-hak asasi manusia, khususnya anak-anak serta orang tua, atas pendidikan dinyatakan dan dikukuhkan dengan dokumen-dokumen resmi. Menanggapi pesatnya laju pertambahan siswa, dimana-mana sekolah-sekolah berlipat ganda dan meningkatkan mutunya, termasuk sekolah-sekolah katolik.
            Adapun nutuk melaksanakan perintah Allah sendiri, yakni mewartakan misteri keselamatan kepada semua orang yang membarui segalanya dalam Kristus, Bunda Gereja yang kudus, wajib memelihara perihidup manusia seutuhnya, juga di dunia ini, sejauh dengan panggilan surgawinya. Maka, Gereja berperan serta dalam pengembangan dan perluasan pendidikan melalui sekolah-sekolah katolik. Oleh sebab itu, Konsili Suci menetapkan berbagai prinsip dasar tentang pendidikan Kristen, khususnya di sekolah-sekolah. Prinsip-prinsp itu masih perlu dijabarkan oleh panitia khusus sesudah Konsili, dan diterapkan pada pelbagai situasi daerah-daerah oleh konferensi-konferensi Para Uskup.
            2.1.1.   Hak Semua Orang atas Pendidikan
Semua orang dari suku, kondisi, atau usia mana pun, berdasarkan martabat mereka selaku pribadi, mempunyai hak yang tak dapat di ganggu gugat atas pendidikan.
            2.1.2.   Pendidikan Kristen
Berkat kelahiran kembali dari air dan roh Kudus, Umat Kristen telah menjadi ciptaan baru, serta disebut dan memang menjadi putra-putri Allah. Maka, semua orang Kristen berhak menerima pendidikan Kristen.
            2.1.3.   Mereka yang Bertaggung Jawab atas Pendidikan
Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, terikat kewajiban amat berat untuk mendidik anak mereka. Maka, orang tualah yang harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama.
            2.1.4.   Aneka Upaya untuk Melayani Pendidikan Kristen
Dalam menunaikan tugasnya di bidang pendidikan, Gereja memang memperhatikan segala upaya yang mendukung, tetapi terutama mengusahakan upaya-upaya yang khas baginya.
            2.1.5.   Pentingnya Sekolah
                        Diantara segala upaya pendidikan, sekolah mempunyai makna yang istimewa.
            2.1.6.   Kewajiban dan Hak-Hak Orang Tua
Orang tualah yang pertama-pertama mempunyi kewajiban dan hak yang pantang diganggu gugat untuk mendidik ana-anak mereka.
            2.1.7.   Pendidikan Moral dan Keagamaan di Sekolah
Gereja menyadari sangat beratnya untuk tekun mengusahakan pendidikan moral dan keagamaan. Maka Gereja hadir dengan kasih-keprihatinan serta bantuannya yang istimewa bagi sekian banyak siswa.
2.2.      Peran Sekolah Katolik Dalam Penguatan Pendidikan Karakter Menurut Dokumen GRAVISSIUM EDUCATIONIS
            Gereja menyadari sangat beratnya kewajiban untuk dengan tekun mengusahakan pendidikan moral (pendidikan karakter) dan keagamaan semua putra-putrinya (siswa). Maka, Gereja melalui sekolah-sekolah katolik harus hadir dengan keprihatinan-keprihatinan serta bantuannya yang istimewa bagi sekian banyak siswa, yang menempuh studi di sekolah-sekolah bukan katolik. Kehadirannya itu hendaklah dinyatakan baik melalui kesaksian hidup mereka yang mengajar dan membimbing siswa-siswi itu, melalui kegiatan kerasulan sesama siswa, maupun terutama melalui pelayanan para imam dan kaum awam, yang menyampaikan ajaran keselamatan kepada mereka, dan yang memberikan pertolongan rohani kepada mereka melalui berbagai usaha yang tepat guna dengan situasi setempat dan sesama.
            Kehadiran gereja di dunia persekolahan seara khas tampak melalui sekolah Katolik. Tidak kurang dari sekolah-sekolah lainnya, sekolah Katolik pun mengejar tujuan-tujuan budaya dan menyelenggarakan pendidikan karakter kaum muda. Akan tetapi, ciri khasnya ialah menciptakan lingkungan hidup bersama di sekolah, yang dijiwai oleh semangat Injil kebebasan dan cinta kasih, dan membantu kaum muda supaya dalam mengembangkan kepribadian (karakter). Mereka sekaligus berkembang sebagai ciptaan baru, sebab itulah mereka, karean menerima Baptis. Termasuk ciri sekolah Katolik pula mengarahkan seluruh kebudayaan manusia akhirnya kepada pewartaan keselamatan sehingga pengetahuaan yang secara berangsur-angsur diperoleh para siswa tentang dunia, kehidupan dan manusia disinari oleh terang iman. Demikianlah sekolah Katolik, sementara sebagai bagaimana seharusnya membuka diri bagi kemajuan dunia modern, mendidik para siswanya untuk dengan tepat guna mengembangakan kesejahteraan masyarakat di dunia, serta menyiapkan meraka untuk pengabdian demi meluasnya Kerajaan Allah sehingga dengan memberikan teladan hidup merasul mereka menjadi bagaikan ragi keselamatan bagi masyarakat luas.
            Karena sekolah katolik dapat memberikan sumbangan begitu besar kepada Umat Allah untuk menunaikan misinya dan menunjang dialog antara Gereja dan masyarakat yang menguntungkan kedua pihak maka juga bagi situasi kita sekarang ini tetap penting sekali. Gereja berhak secara bebas mendirikan dan mengurus segala macam sekolah Katolik pada semua tingkat.
            Hendaknya para guru menyadari, bahwa terutama peranan merekalah yang menentukan bagi sekolah Katolik, untuk dapat melaksanakan rencana-rencana dan usaha-usahanya. Maka dari itu, hendaklah mereka sungguh-sungguh disiapkan supaya membawa bekal pendidikan moralitas atau karakter yang baik yang dikukuhkan oleh ijazah-ijazah semestinya, dan mempunyai kemahiran mendidik sesuai dengan akhlak mulia manusia agar karakter siswa yang terbentuk menjadi kuat dalam kebaikan. Hendaklah cinta kasih menjadi ikatan mereka timbal balik dengan para siswa, dan mereka dijiwai oleh semangat kerasulan. Dengan demikian, hendaknya mereka memberikan kesaksian tentang Kristus Sang Guru satu-satunya melalui perihidup dan tugas mereka mengajar. Hendaknya mereka tahu bekerja sama, terutama dengan para orang tua. Bersama orang tua hendaklah para guru dalam seluruh pendidikan memperhatikan perbedaan jenis serta penggilan khas pria maupun wanita dalam keluarga dan masyarakat, seperti telah ditetapkan oleh Penyelenggaraan Ilahi. Hendaknya mereka berusaha membangkitakan pada para siswa kemampuan bertindak secara pribadi, dan juga sesudah para siswa tamat sekolah hendaklah para guru tetap mendampingi mereka dengan nasihat-nasihat, sikap bersahabat, pun melalui himpunan-himpunan yang bertujuan khusus dan bernapaskan semangat gerejawi yang sejati. Konsili menyatakan bahwa pelayanan para guru itu sungguh-sungguh merupakan kerasulan yang memang perlu dan benar-benar menanggapi kebutuhan zaman sekarang, sekaligus juga pengabdian yang sejati kepada masyarakat. Konsili mengingatkan para orang tua Katolik akan kewajiban mereka, untuk bilamana dan dimanapun mungkin menyeklahkan anak-anak mereka disekolah-sekolah Katolik, sekedar kemampuan mereka menanggung kelangsungannya, dan bekerja sama dengannya demi kepentingan anak-anak.
2.3.      Cara Menguatkan Karakter Para Murid Dalam Sekolah Katolik
            2.3.1.   Boarding School
Sekolah berasrama adalah salah satu cara membentuk dan menguatkan karakter para siswa meliputi kedisiplinan, kejujuran, persaudaraan dalam kasih Kristus. Karakter yang terbentuk akan menjadi baik karena para siswa telah menjadi mandiri ketika hidup di asrama. Jauh dari orang tua membuat semangat persuadaraan sangat kental sehingga relasi yang terbangun sangatlah baik. Contohnya Seminari, Sekolah berasrama Van Lith dan sebagainya.
            2.3.2.   Rekoleksi dan Retret
Rekoleksi dan Retret memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk membentuk karakter para siswa. Para siswa diajak menyadari bahwa dirinya melihat kembali pengalaman hidup sebelumnya dan merefleksikan diri sendiri, sesama, dan Allah. Maka para siswa akan semakin memahami diri sendiri, sesama, dan Allah, sehingga karakter yang terbentuk akan baik adanya.
            2.3.3.   Teladan Santo-Santa
Teladan tentang cara hidup dan kepribadian santo-santa juga diajarkan di sekolah-sekolah Katolik. Cara hidup yang baik di hayati dalam perbuatan sehari-hari para murid.       Para murid dengan sederhana dapat mewartakan cinta kasih Allah dalam hidup sehari hari lewat teladan hidup Santo-Santa.

BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
3.1.      Kesimpulan
            Dari semua yang telah diketahui dari peran sekolah katolik dalam penguatan pendidikan karakter menurut dokumen GRAVISSIUM EDUCATIONIS, maka dapat disimpulkan bahwa sekolah Katolik sangat vital atau penting dalam penguatan karakter para siswa karena sekolah Katolik di naungi oleh Gereja yang mana menghayati cinta kasih Allah dalam perjalanannya menuju kehidupan yang baik lewat Pribadi para siswa yang berkarakater kuat. Melalui Boarding School, Rekoleksi dan Retret serta teladan hidup santo-santa para murid semakin kaya akan pengetahuan sehingga karakter yang terbentuk juga baik.
3.2.      Penutup
            Demikian paper mengenai peran sekolah katolik dalam penguatan pendidikan karakter menurut dokumen Gravissium Educationis. Semoga melalui karya tulis ini pembaca dapat mengetahui dan memahami peran sekolah katolik dalam penguatan pendidikan karakter sehingga penulis berharap semakin banyak orang tua menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah Katolik sehingga karakter anak-anak berkembang dengan baik.










DAFTAR PUSTAKA
Dokumen Konsili Vatikan II : GRAVISSIUM EDUCATIONIS



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAHAN KATEKESE DEWASA "Menghayati Perayaan Ekaristi"

TOR Tawaran Rekoleksi Remaja Katolik